Sebelum Berinvestasi, Kenali 3 Tipe dan Jenis Investor Agar Terhindari Dari Risiko yang Merugikan

admin

0 Comment

Link

Tipe dan Jenis Investor | Sangat penting bagi calon investor atau investor untuk memahami profil risiko investasi. Alasannya, berdasarkan pendapatan dan risiko investasi yang dikumpulkan, profil risiko dapat menyarankan produk investasi yang paling tepat untuk kita beli.

Profil risiko adalah metrik yang digunakan untuk menentukan seberapa besar risiko yang bersedia diambil seseorang saat berinvestasi. Ketika kita ingin membuka rekening dana nasabah reksa dana dengan Manajer Investasi, biasanya kita mengisi profil risiko.

Jenis Investasi berdasarkan Profil Risiko

Secara umum, ada tiga macam profil risiko yang menggambarkan karakter investor dalam berinvestasi:

1. Tipe Konservatif

Investor konservatif biasanya pemula yang baru memulai berinvestasi. Investor jenis ini lebih menyukai investasi yang stabil, berisiko rendah, atau bahkan tidak memiliki risiko sama sekali.

Karena nilai yang diperoleh dalam jangka pendek tidak signifikan, investor semacam ini harus memiliki tujuan investasi jangka panjang untuk memaksimalkan keuntungan. Tabungan, deposito berjangka, dan reksa dana pasar uang adalah contoh alat investasi yang ideal bagi investor konservatif.

Baca Juga: Investasi Syariah: Pahami Jenis dan Manfaatnya

2. Tipe Moderat

Berbeda dengan sebelumnya, seorang investor dengan profil risiko sedang atau sedang memiliki ciri-ciri yang menunjukkan bahwa ia bersedia menerima volatilitas jangka pendek dengan potensi keuntungan lebih besar dari tingkat inflasi dan deposito.

Biasanya investor sudah mengetahui pola investasi yang akan digunakan. Reksadana campuran adalah jenis investasi yang cocok untuk investor sederhana.

3. Tipe Agresif

 

Profil risiko agresif, yang sering disebut investor yang ingin kaya dengan mengambil risiko yang signifikan, adalah jenis profil risiko terakhir. Jenis investor ini rela kehilangan sebagian besar atau seluruh dana investasi mereka dengan imbalan pengembalian investasi yang tinggi.

🔴 BACA JUGA:  Cara Mendesain Logo Bisnis Branded dan Mudah Diingat

Reksa dana saham, yang menggabungkan perdagangan saham, mata uang, indeks, dan komoditas, adalah produk yang sesuai untuk investor aktif. Investor agresif juga bersedia menginvestasikan uang mereka ke dalam dunia bisnis dan properti atau real estat.

Investor agresif adalah investor yang mengambil banyak risiko. Jika investasi pokok dikurangi atau hilang untuk tujuan dividen besar, investor agresif sangat siap.

Investor yang agresif biasanya adalah investor kawakan. Investor agresif adalah investor yang terbiasa dengan perubahan harga yang besar di pasar saham, bahkan jika itu dianggap parah.

Baca Juga: Cara Investasi Emas Untuk Pemula Mudah Dilakukan

Selain itu, investor aktif semacam ini tidak ragu-ragu untuk berinvestasi pada produk investasi berisiko tinggi, sehingga reksa dana saham menjadi pilihan yang sangat baik.

Untuk lebih jelasnya, reksa dana adalah metode penghimpunan dana dari masyarakat umum (investor). Dana tersebut akan diinvestasikan oleh manajer investasi dalam berbagai produk investasi, antara lain saham, obligasi, dan deposito.

Reksa dana juga disebut sebagai alternatif investasi bagi investor, terutama investor kecil dan mereka yang tidak memiliki waktu atau kompetensi untuk menganalisis risiko investasinya.

Apakah Anda tahu tipe investor seperti apa Anda? Pastikan jenis investasi dan produk investasi yang Anda pilih sesuai dengan profil risiko Anda.

P2P sebagai Opsi Investasi yang Menguntungkan

Ini adalah beberapa jenis investor berdasarkan profil risiko investasi mereka. Ada periode waktu yang harus Anda ubah untuk tujuan investasi Anda selain profil risiko. Ada juga alternatif investasi yang tersedia melalui fintech peer-to-peer lending platform seperti Amartha.

Amartha adalah platform pinjaman peer-to-peer yang menghubungkan pemberi pinjaman metropolitan dengan pengusaha mikro perempuan pedesaan.

🔴 BACA JUGA:  Kenali 5 Investasi Paling Menarik di Tahun 2022 dan Tipe Mengelola Keuangan

Baca Juga: 9 Broker Forex Untuk Pemula Dengan Segudang Layanan Kemudahan

Selama masa jabatannya, para perempuan pengusaha mikro ini tidak hanya menerima dana usaha, tetapi juga dukungan dan pelatihan yang berkelanjutan. Amartha sudah memegang izin perusahaan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Anda bisa mulai berinvestasi mulai dari Rp3 juta dan dapatkan penghasilan fantastis hingga 15% FLAT setiap tahun. Semoga sukses dengan investasi Anda! Selamat atas pendanaan p2p lending Anda!

Share:

Related Post